Wonogiri, REY – Keberhasilan pembangunan PLTS terapung di waduk Cirata berhasil meyakinkan PLN untuk membangun lebih banyak lagi PLTS terapung. Dalam rencana usahanya (RUPTL 2021-2030), setidaknya pada tujuh waduk akan dibangun PLTS terapung.
Yaitu Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Jawa Tengah (100 MW), Waduk Sutami Karangkates, Jawa Timur (122 MW), Waduk Jatiluhur, Jawa Barat (100 MW), Waduk Mrica Banjarnegara, Jawa Tengah (60 MW), Waduk Saguling, Jawa Barat (60 MW), Waduk Wonorejo Tulungagung, Jawa Timur (122 MW), dan Danau Singkarak, Sumatera Barat (48 MW). Potensi PLTS terapung di Indonesia cukup besar, yaitu 28,4 GW Perhitungan tersebut diperoleh dari potensi pemanfaatan 5 persen luasan permukaan waduk dan danau di Indonesia.
Luas perairan tersebut mencapai 140.000 kilometer persegi bentang laut, kira-kira seluas Pulau Jawa ditambah dengan Pulau Bali. Apabila perairan ini dimanfaatkan untuk PLTS terapung, potensinya setara dengan 35.000 terawat – jam (TWh) per tahun.
Sebagai gambaran, potensi PLTS lepas pantai lebih dari 100 kali lipat produksi listrik PLN tahun 2022 (308 TWh). Potensi 35.000 TWh per tahun hanya untuk perairan lepas pantai paling aman (ombak < 4m, kecepatan angin < 10m/s). Jika panel mampu mentoleransi ombak maksimal 6m, dan kecepatan angin maksimal 15m/s, maka potensi produksi energi mencapai 600.000 TWh per tahun. Setara dengan tiga kali lipat konsumsi energi dunia saat ini (200.000 TWh).